Hewan Langka

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Selain itu, dengan flora dan fauna yang sangat beragam. Namun sayang, fauna endemik Indonesia itu sudah banyak dinyatakan International Union for Consevation of Nature and natural Resources (IUCN) ke dalam status terancam kepunahan.
Hal itu karena perburuan yang berlebihan serta banyak habitat asli yang rusak dan hilang. Meski usaha untuk mencegah kepunahan gencar dilakukan, baik melalui peran serta pemerintah, pelaku konservasi nasional maupun internasional , namun belum mampu keluar dari garis merah IUCN.
Berikut hewan-hewan langka di Indonesia:
1. Badak





Badak sumatera, juga dikenal sebagai badak berambut atau badak Asia bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis),[5] merupakan spesieslangka dari famili Rhinocerotidae dan termasuk salah satu dari lima spesies badak yang masih ada. Badak sumatera merupakan satu-satunya spesies yang terlestarikan dari genus Dicerorhinus.
Badak Sumatera diperkirakan jumlahnya kurang dari seratus ekor di hutan-hutan Sumatera dan Kalimantan.Badak Sumatera terakhir terdapat di Malaysia dua tahun lalu di wilayah Sabah, tetapi bulan lalu pakar menyatakan spesies itu telah punah di negara itu.
International Union for the Conservation of Nature, IUCN atau Organisasi Internasional Pelestarian Alam memperingatkan, badak sumatra itu akan segera punah jika tidak diambil tindakan.
Badak Sumatra itu adalah yang terkecil dari tiga jenis badak Asia. Ada 57 ekor badak Jawa atau Rhinoceros Sondaicus dan lebih dari 3000 badak India atau Rhinoceros Unicornis.
Populasi badak Sumatra diperkirakan turun 50 persen dalam satu dasawarsa terakhir.
2. Orang Utan






Orang utan Kalimantan yang masih satu famili dengan orang utan Sumatera merupakan kera besar di Asia. Status orang utan Kalimantan telah berpindah dari klasifikasi "terancam punah" menjadi spesies "kritis terancam punah". Status ini hanya satu langkah lagi menuju status "kepunahan".
Orang utan banyak diburu dan ditekan keluar dari habitatnya. Perkembangbiakan spesies ini juga lambat. Lambatnya perkembangbiakan juga menjadi satu sebab sulitnya mengembalikan status orang utan.
Para konservator memperkirakan saat ini hanya ada 100 ribu ekor orang utan yang masih hidup di Pulau Kalimantan. Keberadaan mereka diperkirakan terdapat di wilayah Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Angka populasi ini menurun dari data 1973, ketika masih tercatat sebanyak 288.500 ekor orang utan di Kalimantan. Para peneliti bahkan memprediksi populasi orang utan pada 2025 juga akan semakin menurun menjadi 47 ribu saja.
Orang utan ini mengalami penyusutan populasi yang sangat drastis. Kerusakan habitat hidup orang utan mengakibatkan sekitar 2.000-3.000 orang utan mati setiap tahun selama 40 tahun terakhir. Kematian orang utan ini kadang terjadi akibat perburuan dan juga pembunuhan oleh warga desa yang menilai orang utan sebagai hama di wilayah ladang mereka.
3. Monyet Hitam Sulawesi








Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) atau sering juga disebut monyet berjambul merupakan salah satu dari sekian jenis primata yang keberadaannya mulai langka dan terancam mengalami kepunahan. Kera Hitam Sulawesi merupakan satwa endemik Sulawesi Utara yang memiliki ciri yang unik, yaitu dengan JAMBUL di atas kepalanya. Kera ini oleh masyarakat setempat  biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824). Kera hitam sulawesi ini semakin hari keberadaannya semakin langka dan terancam punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically Endangered (Krisis).

4. Elang Jawa








Elang Jawa merupakan salah satu dari jenis burung pemangsa dan satu-satunya yang endemik Indonesia. Karena daerah penyebarannya hanya meliputi Pulau Jawa. Indonesia mempunyai tanggung jawab besar dalam upaya pelestarian burung pemangsa tersebut. Elang Jawa bisa hidup di hutan primer mulai dari ketinggian 0 meter hingga 3000 meter dari permukaan laut. Akhir-akhir ini keberadaan Elang Jawa semakin terancam punah dengan adanya perburuan serta perdagangan satwa baik di pasar lokal maupun internasional. Bahkan dari survey terakhir unit kegiatan mahasiswa bio-explorer ke pasar lokal elang jawa dapat di perjual belikan secara bebas. Hal ini justru sangat memprihatinkan mengingat status dari elang jawa itu sendiri.

5. Harimau










Indonesia pernah memiliki tiga jenis harimau; Harimau Bali, Harimau Jawa, dan Harimau Sumatera. Sayangnya, Harimau Bali dan Harimau Jawa telah dinyatakan punah pada 1960-an akibat aktivitas perburuan dan penganiayaan terhadap satwa ini yang sudah kerap terjadi di zaman kolonial. Kini hanya tersisa Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), yang di habitat alaminya di Pulau Sumatera jumlahnya saat ini kurang dari 400 individu.

6. Macan Tutul Jawa










Hasil pemantauan terakhir populasi macan tutul jawa tinggal 25 ekor.

7. Anoa










Keberadaan Anoa yang merupakan binatang asli Sulawesi ini nyaris dikatakan sebagai sebuah legenda bahkan mitos karena penduduk daerah hampir tidak ada yang melihat keberadaannya. Hanyalah penduduk sekitar yang sering keluar masuk hutan atau berprofesi sebagai pemburu yang mengaku pernah melihat mamalia yang sering disebut sapi hutan ini. Berbagai faktor telah menyebabkan keberadaan anoa menjadi terancam musnah.
Anoa secara taksonomi masuk ke dalam genus kerbau (Bubalus) namun bentuk tubuhnya menyerupai sapi kerdil, itulah mengapa hewan ini sering disebut sapi hutan. Hewan ini merupakan hewan endemik atau asli Sulawesi yang tergolong fauna peralihan apabila dilihat dari letak persebarannya yaitu di Sulawesi Utara dan Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Pulau Buton. Khusus Sulawesi Selatan, keberadaan anoa sangatlah langka bahkan di beberapa tempat hewan ini mengalami kepunahan lokal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Tail 2 Cursors at www.totallyfreecursors.com
animasi bergerak gif
My Widget